Bicycle For Two

Author: Mingi Kumiko

Cast: Park Sun Young, Jung Dae Hyun, etc.

Genre: friendship, romance, and school life

Rating: General

Leght: ficlet

Note: Lagi males pake bahasa baku, jadi bahasanya random gitu.

Disarankan buat dengerin lagu ini pas baca. Soalnya ini songfict. ^^

 SunDae

Ah, mungkin bagi dirimu

Hanya teman sekelas saja

Yang jalan pulangnya searah

Keberadaan yang seperti angin

 

******

 

Kring.. Kring..

Bunyi itu terdengar lagi, bunyi yang memang tiap pagi selalu kudengar. Suara lonceng sepeda milik Jung Dae Hyun. Tiap pagi ia selalu mengajakku bersepeda bersama menuju ke sekolah karena jalan menuju rumah kami searah.

 

Segeralah aku berlari dan bergegas menenteng sepedaku dan menaikinya menghampiri Daehyun.

“Sudah sarapan belum, kok sepertinya loyo gitu?” tanyanya.

“Udah sarapan, kok.. tenang saja..” jawabku meyakinkannya.

“Oke, kajja pergi!” ajak Daehyun.

 

Kami berdua mengayuh sepeda sekuat tenaga menuju sekolah dengan bersalip-salipan. Ya, aku sedang balapan dengannya. Dan sialnya aku selalu kalah, bukan rahasia lagi jika tenaga yeoja tidak lebih kuat dari namja yang ukuran tubuhnya lebih besar darinya.

 

Kok kamu loyo gitu, sih, yang semangat, donk!” kata Daehyun.

“Aku sedang hemat tenaga, kau juga terlalu cepat jika mengayuh!” balasku menggerutu.

Jeongmal? Ya, aku latihan kemarin untuk mengalahkanmu.” Ujarnya.

“Latihan hanya untuk mengalahkanku, padahal juga tidak dapat apa-apa kalau menang..”

“Ya nggak itu saja lah, sekalian olah raga..” oh, sekalian olah raga. Kukira, hampir saja keGRan.

Kajja lanjutin mengayuhnya!” ajak Daehyun.

 

Sampailah kami di tempat tujuan, apalagi kalau bukan sekolah. Kuparkirkan sepedaku di sanding sepeda Daehyun. Ya, ini memang sudah kebiasaan.

 

Jam pelajaran pertama di mulai, tapi gurunya tidak masuk dan tidak meninggalkan tugas apapun. Yess! Bisa mengerjakan PR fisika yang lupa kukerjakan. Tapi baru saja akan menulis ada yang mengajakku bicara, siapa lagi kalau bukan Daehyun.

“Sun-ah, kau punya MV terbaru tidak?” tanya Daehyun.

“Tidak punya, yang paling baru  sudah kau minta lusa kemarin.” jawabku.

“Tapi aku sudah bosan menontonnya..” ucapnya.

“Kau ini memang namja bosanan..” cibirku.

 

Setelah melewati berjam-jam waktu pelajaran, akhirnya bel pulang berbunyi, omo~ senangnya, aku sudah benar-benar lelah. Tapi kalau pulang aku harus mengambil sepeda dari tempat parkiran, itu sangat sulit karena kalau tidak hati-hati banyak sepeda yang akan jatuh seperti domino. Mengayuhnya lelah dan jaraknya cukup jauh pula.

 

Kajja, kita ambil sepeda!” ajak Daehyun padaku.

“Ah, ne..” balasku mengikutinya.

 

Sampailah kami di tempat parkiran, di luar dugaan tempatnya sepi, ah~ syukurlah, ternyata aku tidak akan repot.

“Daehyun-ah, tolong ambilkan sepedaku, entah kenapa aku begitu lelah sejak tadi pagi. Jebbal..” aku memohon dengan lesu.

“Kamu ini kenapa, sih, hayo.. mengaku, tadi pagi belum sarapan, kan?” selidik Daehyun.

Aish, ne.. ne.. aku mengaku, aku belum sarapan, aku kesiangan.” jawabku mengaku.

“Sunyoung-ah.. sarapan itu penting, jangan hanya karena aku yang menjemputmu terlalu pagi kau jadi tidak sarapan. Jika dari awal kau bicara, aku tak keberatan menunggumu sarapan terlebih dahulu.” tutur Daehyun sambil menyentuh lenganku.

Gomawo, aku tak akan lupa sarapan lagi..”

 

Daehyun pun mengambilkan sepedaku dan menuntunnya menghampiriku.

Gomawo..” ucapku.

Ne, cheonmaneyo..” jawabnya disertai senyuman.

 

Saat asyik mengayuh sepeda bersama Daehyun tiba-tiba kami berpapasan dengan Baekhee, yeoja yang -katanya- disukai oleh Daehyun, dan sepertinya itu benar. Daehyun pun berhenti dan langsung mendekati Baekhee.

“Baekhee-ya.. sendirian aja nih, pacarnya mana?” goda Daehyun centil dan aku hanya diam.

“Hyun-ah.. kamu apa-apaan, sih, aku kan nggak punya pacar..” jawab Baekhee memukul pundak Daehyun.

“Awww, atit! hehehe, nggak punya pacar? Masa, sih, kamu cantik gini nggak punya pacar?” oh god.. kenapa engkau ciptakan namja secentil ini?

“Nggak percaya? ya udah..”

“Eh, eh.. aku percaya, kok. Mau pulbar sama aku nggak?” tawar Daehyun pada Baekhee.

“Bareng gimana caranya, kamu bawa sepeda, terus udah ada Sunyoung lagi.” kata Baekhee. Bagus jika kau berkata seperti itu, Baekhee-ya!

“Kamu aku bonceng di depan, mau nggak?” tanya Daehyun.

“Hmmm.. boleh deh, daripada nunggu angkutan lama.” dan langsunglah Baekhee naik ke sepeda Daehyun bagian depannya. Lalu Daehyun meraih stirnya. Seperti.. Daehyun sedang memeluk Baekhee. </3

 

Aku bersepeda di belakang ke dua pasangan mesra ini. Aku dicueki sekali, okelah, sabar saja. Seperti angin, walaupun ada tapi tak pernah ditanggapi serius. Mungkin bagi Daehyun aku hanya teman sekelas yang jalan pulangnya searah, tapi sejujurnya perasaanku padanya melebihi itu, aku mencintainya..

 

Satu-satunya alasan kenapa aku rela tidak sarapan terlebih dahulu dan membiarkan tubuhku lemas, hanya untuk bisa berangkat bersama Daehyun, tidak membiarkannya menungguku yang hobi bangun kesiangan ini. Walaupun ia bilang tak keberatan jika menungguku, tapi kuyakin itu akan sangat merepotkannya.

 

Aku masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada Daehyun dan Baekhee, toh, mereka juga tak perduli padaku, mereka terus saja mengayuh dan berboncengan tanpa perduli padaku, jadi jika aku perduli pada mereka apa itu akan berguna? kurasa tidak..

 

Malamnya, 3 kotak tissue kuhabiskan karena air mataku yang tak mau berhenti mengalir. Aku menangis karena kejadian tadi siang. Kenapa ini, kenapa aku jadi cengeng? Cinta membuatku lemah, aku tidak terima ini. Air mata, mau tak mau kau harus berhenti keluar, aku tidak mau tahu!

 

******

 

Pagi hari, ketika burung berkicau dan matahari terbit, aku terbangun. Tumben sekali aku bangun pagi. Aish, sial.. kenapa aku bangun pagi ketika aku tak mood berangkat bersama Daehyun. Sudah terlanjur, segeralah aku bergegas ke kamar mandi.

 

Setelah selesai menyiapkan diri, aku segera sarapan. Ternyata sarapan itu begitu nikmat ya.. aku hampir tak pernah merasakan yang namanya sarapan karena aku harus berangkat pagi. Sebenarnya jika aku minta diantar oleh abeoji menggunakan motor ke sekolah itu akan sangat diperbolehkan. Hanya saja aku memaksa untuk pergi menggunakan sepeda bersama Daehyun.

 

Lama sudah aku menunggu kedatangan Daehyun yang biasa menjemputku, tapi kemana dia? Aku tak melihatnya dari tadi. Apa ia tak menjemputku, tapi kenapa? Apa dia sudah punya Baekhee dan tidak mau menjemputku lagi? Benarkah seperti itu? Kuharap tidak, aku belum siap menerima kenyataan itu.

 

Karena terlalu lama dan berpikir benar Daehyun tak menjemputku, akhirnya kuputuskan untuk berangkat sendiri. Mengayuh, merasakan hembusan angin, dan kelelahan sendiri.

 

Dalam setiap kayuhan yang kupikirkan adalah faktor kenapa Daehyun tak menjemputku. Mana mungkin sepedanya rusak, ia kan baru menyervicenya seminggu yang lalu.

 

Bagaimana jika kemarin adalah hari terakhir Daehyun menjemputku karena suatu alasan, yang jelas jika itu terjadi, suatu hari akan menjadi kenangan bersama Daehyun.

 

Sampailah aku di kelas setelah memarkirkan sepeda. Kulihat Daehyun yang duduk melamun dengan tatapan kosong ke arah bawah. Apa yang ia pikirkan? Ku harap ia memikirkan aku, tapi apa itu mungkin?

 

Aku duduk di sampingnya, karena itu adalah tempatku sebenarnya.

“Eh.. Sunyoung..” sapanya, tapi aku hanya diam. Entah kenapa lidahku mendadak kelu mendengar ucapan Daehyun barusan.

“Kenapa kau diam?” tanya Daehyun.

Mian.. tadi nggak bisa jemput, sepedanya dipinjem hyung. Katanya di sekolah ada lomba bersepeda gitu..” ujarnya. Apa perkataan itu bisa dipercaya?

“Oh gitu..” jawabku.

Kok gitu sih, kamu kenapa? Kamu kan udah tau alasan jelasnya..”

 

Bukan itu, jika kau tak menjemputku tadi pagi aku bisa maklum. Yang kupikirkan sekarang adalah tentang kemarin, tentang hatiku yang tersayat ketika kau membonceng Baekhee dan seakan memeluknya. Aku yang baik padamu, juga ingin kau perlakukan seperti itu.

“Iya, aku udah tau, kok..” jawabku mendadak tersenyum. Mencoba membuat Daehyun tak curiga dengan sikap anehku ini.

“Terpaksa nanti nggak bisa pulang bareng..” katanya.

“Iya..”

 

******

 

Bel pulang berbunyi, aku membereskan buku yang berserakan di meja dan langsung pergi berlalu meninggalkan kelas.

 

Aku masih berkeliling dengan sepedaku di sekitaran taman sekolah, entahlah, apa yang sebenarnya yang kulakukan ini, menghilangkan stress mungkin..

 

Kuputuskan untuk pulang saja. Tapi tiba-tiba saja ada kedua tangan mendekapku dari belakang, meraih stir yang dilingkari tanganku. Aku menoleh ke belakang karena penasaran dengan siapa yang melakukan ini.

 

Matanya dan mataku sangat dekat, dia.. Daehyun.

“Daehyun-ah.. kamu ngapain?” tanyaku gagap.

“Pulang bareng aja, yuk! Aku males jalan kaki. Rumahku kan lumayan jauh..” jawabnya.

“Bareng gimana, sepedaku nggak ada boncengannya di belakang..”

“Kamu bonceng depan ya.. biar aku yang kayuh.”

 

Benarkah aku akan melakukan itu? Benarkah aku akan merasakan pelukan seperti itu darimu?

“Sun-ah! kok ngelamun, boleh, kan? Nggak boleh ya?” katanya mengagetkanku.

“Oh, eee.. boleh, kok, boleh..”

“Ya udah, kamu turun dulu, gih.. biar aku naik.”

 

Setelah ia naik sadelnya, aku pun naik di bagian depannya. Lalu ia melingkarkan kelima jarinya di bagian stir. Hari ini akan jadi hari bersepeda penuh kenangan, ketika tuhan mendengarkan keluhanku yang iri kepada Baekhee, dan akhirnya tuhan memberikan yang sama kepadaku. Aku ingin menanyakan  ada hubungan apa Daehyun dengan Baekhee. Namun, apakah itu tepat di saat seperti ini? Yang ada aku malah merusak suasana. Aku sudah bahagia seperti ini.

 

Ketika bayanganku dan Daehyun menjadi satu karena sepeda yang kami naiki berdua, aku benar-benar berharap ini tak akan berakhir, pelukan hangat yang ia berikan lewat stir sepeda ini. Itu sudah membuatku bahagia..

Aku tak ingin ini berakhir…

 

– END –

Sebelumnya mau bilang, karena Lely adalah orang yang labil, jadi suka gonta-ganti cast untuk satu FF. Jujur aja, ya.. bahkan pernah satu FF ada 3 cast cowok berbeda #jiah labil amat. Tapi oke, labil itu sangatlah indah 😛

Jadi maaf ya kalo nemu padahal castnya bebep aku Daehyun, tiba-tiba kebaca Baekhyun. Atau Sunyoung tiba-tiba Yimin??

Maaf!!!

Kalo nggak ada orang labil nggak bakal ada orang konsisten << ini fakta!!!

Oke, yang mau komentar silahkan comment, yang silent readers yodah biarin aja. Ga maksa, kok.. ^^

T3T4P C3MUN9UDTH!!! 40

14 pemikiran pada “Bicycle For Two

  1. Aigooo..! ^^ aku suka ff ini! ^^
    dan sempet keselek kalo tau, ternyata Sun Young ngabisin 3 kotak tisu.
    aku sempet berharap, di ff ini mereka pacaran. T_T
    *tepuk tangan*
    sekian.

    Suka

  2. Weee~ Cintamu bertepuk sebelah tangan
    Kasian Luna eonnie TT^TT
    Daripada sama Daehyun, gimana klo sama aku aja? #eh? #gakwaras #diputusinChannie
    Udah berapa lama ya aku gak nyampah (?) di sini? #tabok
    HOhohohoho~
    Lagi males pake bahasa baku, jadi bahasanya random gitu ~> menurut eonnie kalau dialog pake bhasa bukan baku sah2 aja kokk.. Dan FF kamu narasinya masih pake bahasa baku (kayaknya) So, don’t say that anymore 😉
    Berhubung krna mataku tinggal 5 watt, aku gak bisa komen banyak2
    #laluapaini? ==” *abaikan*
    Pai~ aku tunggu FF kamu lainnya :333

    Suka

    • Quin eonnie, aku seneng deh kamu nyampah di sini(?) 😀
      Iya, yg gak baku emang dialogny, kalo narasiny pake bahasa gaul malah lebih susah buat aku, kecuali FF comedy.
      Makasih udah komen~ 🙂
      Eh, eon, kamu mentang2 ngantuk jadi lupa diri gitu ya?? Serem!!! Beneran tuh udah putus sama Chanyeol?? 😮

      Suka

      • Wekekekekek~
        Beneran nih blog kamu suka dikotorin sama komentarku yg super gaje dan tak berbentuk ini?
        Hohohohoho~
        Eh? Kemaren emang emang udah putus, tapi sekarang balikin lagi :33

        Suka

  3. jiaaaaaaa kerrrreeennn akuuh sukaakkk… >\\\<
    apalagi nma cewekx… hahahaha gue bgt… park sun young itu nama aku sblm aku gnti jdi jung ri young wktu d rumandmonkey.com #jiahcurcol-.-
    huaaaaaaaaa…. daebak thor!!! wktu nmu ff.ini lngsung kusave and kubaca…!! hahahahahaaaa… untung sma daehyun bkn ama bang toyib-.-"
    okehhh thor… suatu hri bwt ff cwekx nmax jung rira/jung ri young yahh…??? hahahaha#evillaugh

    Suka

  4. YAAAA athooorrr! ni kan inti ceritanya mengarah ke lagunya JKT48- FUTARI NO JITENSHA,kan? lhaahhh harusnya main castnya exo…. please!!! atau nggak cindy sama luhan gituuu…#tp… msk iy cindy ketemu luhan?maklum kalau udah berhayal, jadinya ky gini… wkwkwk,,, tp jujur thor aku pengen kalau cindy sm luhan di couple!!!!~ :*

    Suka

  5. Huh, rasanya agak nyesek gitu ya kalau jadi Luna (di awal itu tapi :3) Rasanya kayak ‘seharusnya kan hanya gue yang bisa loe gituin!’ karna kan Luna temen dekatnya Daehyun gitu. Tapi Daehyunnya malah suka sama cewek lain, yesungdalah.
    Tapi akhirnya Luna dapat kesempatan juga dipeluk Daehyun, kekekekek~
    Eum, ini kok gantung? 😦

    Suka

    • sengaja sih, karena ending yg menuliskan Luna bakal jadian sama Daehyun itu sudah terlalu mudah dan gampang ditebak. Kalau gantung gini kan jadinya gak mainstream 🙂
      makasih udah sempetin komen^^

      Suka

Comment Is Free of Charge (*^▽^*)